Bapak KiMi@

Jabbir bin Hayyan

Bapak Kimia Modern

Abu Musa Jabbir bin Hayyan adalah ilmuwan muslim pertama yang menemukan dan mengenalkan disiplin ilmu kimia. Ia lahir di Kuffah (Irak) pada 721 H, Jabir lebih dikenal dengan nama Ibnu Hayyan dan dibarat dikenal dengan nama Geber. Sejak kecil, ia menerima pendidikannya dari Imam Ja’far Ash-Shadiq. Ia juga pernah berguru kepada Barmaki Vizier pada masa khalifah Harun Al-Rasyid.

Ditemukannya kimia olehnya membuktikan bahwa para ulama tidak hanyamenguasai ilmu agama, tapi menguasai ilmu umum juga. Berkat penemuannya dia dijuluki â€Å\”Bapak Kimia Modern”. Jabbir pernah bekerja di laboratorium dekat Bawwabah di Damaskus. Dia mendasari eksperimentnya secara kuantitatif dan instrument yang dibuatnya sendiri, menggunakan bahan yang berasal dari logam, tumbuhan, dan hewani.

Jabbir bin Hayyan membuat instrument pemotong, peleburan, dan pengkristalan. Ia menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan, amalgamasi, dan oksidasireduksi. Semua ini telah ia siapkan tekniknya. Ia membedakan antara penyulingan langsung yang memakai bejana basah dengan bejana tak langsung yang memakai bejana kering. Jabbir bin Hanyyalah yang pertama menyatakan bahwa air hanya bias dimurnikan melalui proses penyulingan.

Di abad pertengahan, risalah-risalah Jabbir dibidang ilmu kimia yang masyhur, yakni kitab Al-Kimya dan Al-Sab’een diterjemahkan dalam bahasa Latin. Bahkan Al-Kimya telah diterbitkan oleh ilmuwan Inggris, Roberth Chester tahun 1444, dengan judul The Book of The Composition of Alchemy. Kitan Al-Sab’een diterjemahkan juga oleh Gerard Cremona.

Jabbir bin Hayyan wafat pada 815 H. setelah dua ratus tahun wafatnya, ketika penggalian tanah yang dilakukan untuk pembuatan jalan, laboratoriumnya yang telah punah ditemukan. Di dalamnya terdapat peralatan kimianya yang hingga kini masih mempesonadan sebatang emas yang cukup berat.