hari itu..sabtu jam kuliah terakhir….english lesson… di ruang GILBERTH kami study together…. berjuang and merajut dapati ilmu..tuk raih cita… teman sebangkuku yang setia..dia sobatku… dari SD… berarti kami bareng sekelas lagi.. yah… dia tuh anaknya keleeem bgt…. mottonya.. diam itu emas.. gas salah kata pepatah… tong kosong nyaring bunyinya…. dibalik ke kaleman dan diamnya…. dia menggapai prestasi2 cemerlang…. yah dia memang jenius… namun sore itu…..

“Ra kita pulangnya rada sorean yuk….”

“boleh..mau traktir nieh…”

“ih…gokil… ku mo cerita…. and belajar ma kamyu…”

“nyindir amat sih…. mau belajar nyanyi apa….”

dia terdiam… lalu dengan pandangan lurus dia berkata

“saya mo belajar kehidupan ma kamu…”

aku kaget….pinter juga nieh buat kata2..tumben..hehe…

“saya juga ga tau… saya lagi hidup apa mati…” terpaku dengan ceplosan sendiri.

“maksudnya ra???”

“kini saya lagi hidup dengan apa yang saya suka.. apa mati dalam kekangan ambisi”

“oh.”

perbincangan singkat tuk mengawali curhatan duo sejoli…. wah dia ternyata berpikir tuk masa depannya…dia takut..nanti klo dah jadi mahasiswi… dia susah bergaul…. karena dia sadar dia lebih dalam pendidikan….tapi kurang dalam sosisal or organisasi…kebalikan dari saya….

segudang masalah dia buka…secercah putus asa ku tangkap… ku coba tuk kobarkan api semangatnya….. yah sebisaku..ku beri dia ketenangan…

janganlah kita mengungkit masa lalu..karena kita tak idup lagi didalamnya… lakukan hal2 terbaik sekarang..kini karena kita berpijak pada waktu ini detik ini….. tuk gapai mimpi2… rubah jadi nyata…. tuk menyongsong masa depan… hanya itu…kalimat peneduh yang keluar dari mulut tuk seorang sahabat dalam bimbangnya… namun ia tak tahu… kalau aku menghadapi masalah besar dalam hidup ini….dan tak da satu orangpun (menurutku) yang bisa memperbaikinya…kecuali diri dhara….