Sugesti-2

lanjutan cerita dha…

cukup banyak yangg SIAP menerima tantangan tersebut, termasuk dha. pulang dari Desa Talun (tempat pelaksanaan Baksos), dha baru sadar begitu tak mudah mewujudkannya. sudah dha ceritakan pada abah dan amboe (panggilan akrab teruntuk bapak dan ibu) tentang tantangan itu. dha tidak kaget mendengar respon dari abah dan amboe… sama seperti apa yang diperkirakan.

“udah, belajar aja. fokus kuliah. masalah biaya mah urusan orang tua, tugas anak tinggal belajar!”

tekadku yang kuat, tetap bertahan, membujuk mereka untuk memberikan ijin “kerja”.. dan akhirnya..

“asal jangan menelantarkan belajar!”kata mboe
“mau kerja apa atuh?”kata abah

GUBRAK. bingung juga akuh, kerjaa apa yaa? teman sekelas dha, orang yang sangat sedrhana, mandiri, dan prihatin. dia anak kuningan tapi ngekost di Cirebon, dekat kampus. mput, membantu orang tua dengan meringankan beban biaya. dia menjadi buruh cuci, setiap ada jam kuliah, dia jalan kaki dari kost ke kampus.. Apa dha harus seperti itu? hufth.

“kalau bisa dan ada kesempatan, lebih baik ngajar. biar belajar jadi guru dari sekarang! sesuai dengan jurusan yang diambil.”

DEG. benar juga kata abah.. tapi ngajar dimana? SD, SMP, atau TK? PNS dan para sarjana saja susah dapat peluang mengajar. akh, pusing juga…

“ya, jangan dibuat pusing. sekarang belajar. kalau Allah berkehendak, pasti akan diberi jalan dan dipermudah.”
“niatkan, untuk belajar dan membantu orang tua.”

okelah kalau begitu..

to be continued lagiii 🙂

3 komentar pada “Sugesti-2

  1. Ya blajar dulu aja, ikuti kata Orang tua
    Sambil cari-cari tempat ngajar serta restu orang tua
    Jika belum dapat restu, mending jangan
    Tetap Smangat.
    Smg berhasil

  2. May 14, 2010 at 12:23 pminget iwan… iwan bgneat… dia jago bgneat moto tapi suka ngerendah mulu kadang sebel. ternyata ini jawabannya… Reply

Komentar ditutup.